Kematian Diaz Barlean Dituangkan dalam Novel Epitaph

25/03/2007

Erna Mardiana – detikcom

Kematian Diaz Barlean memang sudah 13 tahun yang lalu. Meski menyisakan banyak tanya di benak keluarga, namun mereka pasrah. Penemuan puing-puing heli di Deli Serdang, kembali menguak misteri kematiannya. Adik kandungnya, Daniel Mahendra yang merupakan penulis, bahkan telah rampung menyusun sebuah novel mengenai kematian Diaz. “Saya menulisnya November 2006 lalu dan selesai dalam satu bulan. Menuangkannya dalam tulisan memang relatif cepat, namun saya butuh 10 tahun untuk mengumpulkan bahan dan riset,” tutur pria kelahiran 1 Agustus 1975 ini saat ditemui detikcom di toko bukunya, Jalan PHH Mustofa Bandung, Minggu (25/3/2007).

Novel dengan judul “Epitaph” (tulisan duka di batu nisan) ini menceritakan kronologis kepergian dan menghilangnya Diaz bersama dua rekannya saat melakukan syuting sebuah film dokumenter proyek sebuah BUMN, hingga penemuannya kembali jenazah Diaz dkk pada 1996.”Mengenai waktu, saya samakan persis dengan kejadiannya. Namun nama-namanya saya samarkan untuk menjaga privasi para korban maupun pejabat TNI yang saat itu menjabat,” tuturnya. Menurut Daniel, novel ini tidak melulu berbicara mengenai peristiwa tragis kematian Diaz dkk namun juga mengenai sejarah kemunculan film di Indonesia. Tebalnya novel mencapai 150 halaman dan akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

Rencananya novel ini akan menjadi trilogi. “Novel kedua akan berbicara mengenai penemuan kembali bangkai pesawat dan tulang belulang korban,” tuturnya.

Daniel mengaku, dirinya cukup kaget dengan berita penemuan kembali heli yang kemungkinan besar sama dengan temuan pada 1996 lalu. Dalam benaknya, hampir tidak pernah terbersit jika peristiwa tragis kakaknya akan kembali terkuak dan menyeret nama TNI AD di dalamnya.

“Saya pikir sudah habis momentum mengenai peristiwa kematian Diaz untuk diangkat ke permukaan,” ucap pria lajang ini.

Namun ternyata nasib berbicara lain, hanya sekitar tiga bulan dia merampungkan novelnya misteri hilangnya Diaz dkk kembali terkuak. “Saya juga benar-benar tak habis pikir,” pungkasnya.